Selasa, 22 Maret 2011

ARTI CINTA MUHAMMADIYAH

Oleh : LILIK ISNAWATI

Setiap melantunkan Mars Muhammadiyah
Dada seakan penuh dengan bara
Setiap kalimat dalam syairnya
Berderai air mata karena harunya

Sang surya telah bersinar
Memancarkan sinar ke seluruh alam
Syahadat dua melingkar
Penguat jiwa yang gersang

Warna yang hijau berseri
Penebar kesejahteraan seluruh alam
Membuatku rela hati
Tak kuasa membendung ikhlas dalam hati

Ya Allah Tuhan Rabbiku
Sesembahanku yang Agung
Muhammad junjunganku
Panutanku teladanku

Al-Islam agamaku
Keyakinan penunjuk jalanku
Muhammadiyah gerakanku
Wadah perjuangan nafasku

Ditimur fajar cerah gemerlapan
Cahaya telah menyinari dunia
Mengusir kabut hitam
Berantas semua bid’ah agama

Menggugah kaum muslimin
Membangkitkan perjuangan umat
Tinggalkan peraduan
Dari kemalasan dan kelalaian

Lihatlah Matahari telah tinggi
Sinarnya menyibakan kegelapan
Diufuk timur sana
Dari arah terbir sesuai SunnahNya

Seruan Ilahi Rabbi
Dengarlah penyeru – penyeru telah diperdengarkan
Saami’naa wa a Tha’naa
Mari bergabung mewujudkan cita-cita sucinya.

Rabu, 26 Agustus 2009

Hati

Hati memang kadang gundah gulana, tidak tenang, kadang tersakiti, kadang ternodai.
Bila hati berbunga - bunga, seakan sampai melayang, tak terasa beban yang di sandang.
Kita selalu ada diantara keduanya setiap saat, Setiap hembusan nafas.
Tinggal kesiapan kita untuk merasakan hembusan nafas itu mendatangkan gundah atau gembira.

Sayangilah hati kita, melebihi yang lain,dengan rasa yang mendalam .
Melembutkannya bila mulai terasa keras.
Mendingingkannya bila terasa panas.
Menghangatkannya bila mulai membeku.

Dengan Apa ?

Dengan membaca Al-qur'an, memahami maknanya
Berdiri pada tengah malam, mengaduhkan segala pilu pada Yang Kuasa
Puasa, merasakan segala kekurangan dari segala kurang yang ada
Dzikir , selalu mengingat Allah setiap tarikan nafas kita

Dan terakhir bergaulah , berteman dengan orang yang suci Sholeh sholehah

Sabtu, 21 Maret 2009

OJO ELU - ELU

Agar khalayak mengenal Calegnya, sudah pasti si Caleg harus memperkenalkan dirinya. Dan itu sudah dapat kita fahami dengan maraknya spanduk dan poster – poster dimana - mana. Dijalan raya/jalan protokol, di perempatan , di tikungan, dipasar , swalayan sudah dipenuhi dengan spanduk – spanduk para caleg dari berbagai Partai yang mengusungnya. Dari sanalah wajah – wajah baru dan lama calon legislatif untuk DPR-RI, DPRD tingkat I, maupun DPRD Daerah kita ketahui. Seiring berjalannya waktu kita juga akhirnya mengetahuinya , Oh , yang namanya itu ternyata masih saudaranya si Anu yang Anggota DPR itu, Oh , yang satunya itu ternyata istrinya si Anu yang ketua partai itu, Oh, yang nyaleg di daerah sana ternyata sepupunya si Anu yang jadi anu di situ , Dari situlah akhirnya pelajaran berharga pun didapatkan banyak pihak. Tidak mudah memang memperjuangkan nasib bangsa ini , tidak gampang memang untuk konsekuen dalam perjuangan yang suci memperjuangkan amanah rakyat yang selalu didholimi.

Kita semua maklum tidak ada orang yang ingin berbuat kebaikan tanpa memikirkan dirinya sendiri, pasti dan dapat dipastikan. Tapi yang punya nurani hanya sedikit, kalau sudah punya satu gunung , akan ingin mendapatkan gunung yang lain , demikian seterusnya. Dan memang itulah sifat manusia, Serakah.

Kita lihat masa lalu, mencari pemimpin sangat sulit, meskipun sudah terpilih lewat musyawarah yag sakral tetap yang terjadi adalah tundungan (istilah jawa) tidak mau. Tapi sekarang lihatlah yang ingin menjadi pimpinan atau caleg banyak yang menyodorkan diri nya sendiri, daftar sendiri mencari dukungan sendiri, mempromosikan sendiri, pasang spanduk sendiri dan biaya sendiri akhirnya kalau jadi anggota legislatif keuntungannya untuk dirinya sendiri. Alias memperkaya diri.

Dan pelajaran yang kita dapatkan, pertama, menjadi anggota legislatif berarti suatu yang enak, itu jelas karena gaji besar, tunjangan besar, terhormat, diberi fasilitas dan banyak yang menginginkannya. Kalau dianya sudah jadi ya…, kalau bisa saudara nya , istrinya, keponakannya, cucunya juga mengikuti jejaknya. Kedua, kalau sudah mempunyai tempat yang tinggi akan melupakan perjuangan awal reformasi yang suci , memberantas KKN, Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Sehingga kantor anggota Dewan itu penuh dengan sanak famili.

Mari kita menunduk dan instropeksi diri, langkah yang sudah diambil direnungkan kembali, menata hati , kalau memang toh udah terlanjur jadi , ya selalu ingat amanah , tanggung jawab yang besar , selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena seorang pemimpin yang hanya berIlahkan hanya kepada Allah SWT, Insya Allah tidak akan sampai mempertuhankan hawa nafsunya, jabatannya, kedudukan , pangkat, dan hartanya.

Minggu, 08 Maret 2009

Rabu, 31 Desember 2008

Salah Kaprah


Sejak sore jalanan sudah mulai rame, disudut - sudut jalan terlihat gerombolan anak seusia anak SMP mulai sibuk mempersiapkan motor - motornya, knalpot sudah dimodifikasi sampai ke bengkel segala demi persiapan ini. ya ... demi untuk menyambut Tahun Baru Masehi 2009. Seluruh khalayak seakan tersedot perhatiannya untuk moment semalam ini, tidak hanya yang muda saja seusia anak sekolah, mulai Balita hingga Manula semua disibukkan dengan moment yang biasa saja tapi terlalu dibesar - besarkan.


Sungguh ironis, masyarakat Gresik khususnya yang terkenal dengan kota santrinya, 99 % muslim begitu antusias dengan moment Tahun Baru Masehi ini, sedang 2 hari sebelumnya Moment yang seharusnya lebih diagungkan , moment peringatan 1 Muharram Tahun Baru Hijriyah, Tahun Barunya Ummat Islam seakan diacuhkan dan dianggap tidak penting, tidak ada yang ribut mempersiapkan penyambutan akan kedatangannya, tidak ada persiapan selamatan dari ibu - ibu disetiap RT. Sungguh menusuk hati, sungguh salah kaprah yang diterus - teruskan pelakunya tanpa membaca lagi, melihat lagi atau belajar lagi apakah peringatan Tahun Baru Masehi yang seperti itu ada tuntunannya dalam Al- Qur'an maupun Hadist, Jelas tidak ada. Apalagi dengan kericuan suara motor yang knalpotnya dibuka, pawai sepanjang jalan menghamburkan uang dan tenaga, mengganggu kenyamanan orang lain, dan yang pasti Mubadzir dan ditunggangi setan - setan yang gentanyangan. Tahun Baru Hijriyah sebagai Tahun Barunya Ummat Islam yang seharusnya digunakan untuk instropeksi diri dari apa - apa yang telah dilampauinya dengan penuh lumpur dosa, untuk menata kembali hati , jiwa dan keimanan yang harus dipersiapkan menyongsong tahun yang lebih menantang Iman kita.
TSUNAMI
Oleh :
Nuris Farandhini Hidayat

Air laut surut tiba-tiba
Ikan menggelepar tertinggal ombak
Orang-orang datang bergembira,
Menyambut tangkapan yang melimpah

Tak disangka ombak segunung menerjang
Menghempas seluruh daratan dan seisinya
Memakan banyak harta dan jiwa
Penuh mayat bergelimpangan tanpa nama

Tuhan telah murka pada manusia
Karena dosa dan kesombongan hamba-Nya
Maka sepantasnyalah manusia segera bertaubat
Selagi pintu maaf terbuka dengan lebarnya

Sabtu, 06 Desember 2008

TAZKIYATUN – NAFS

رَ بَّنَا وَا بْعَثْ فِيْهِمْ رَ سُوْ لاً مِنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ ايتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيْهِمْ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِ يْزُ اْلحَكِيْمٌ

“Wahai Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rosul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan hikmah serta mensucikan mereka, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana . “(al – Baqarah : 129)

Membaca ayat diatas, jelas bahwa mensucikan jiwa adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan seorang manusia. Jiwa yang bersih akan menghasilkan perilaku yang bersih pula, karena jiwalah yang menentukan suatu perbuatan itu baik atau buruk.

Tazkiyatun – nafs secara istilah adalah penyucian jiwa dari segala penyakit dan cacat . memberikan jiwa dan kemusyrikan dan segala macam penyakit hati . Jiwa dapat menjadi suci apabila kita melakukan bebagai ibadah misalnya : Sholat , Infaq/zakat, Puasa, Haji, Dzikir dan Membaca Al-Qur’an dengan memahami maknanya dengan sesempurna mungkin dan memadai.

Yang termasuk Taziyatun Nafs antara lain : Menjauhi kemusyrikan , selalu memaafkan dan berlapang dada kepada orang – orang yang berbuat jahat kepada kita, menahan lesan dari yang menodai kehormatan, tidak mengikuti langkah – langkah syetan yang selalu mengajak manusia berbuat keji dan mungkar.

وَ لاَ تَتَّبِعُوْا خُطُو تِ الشَّيْطنِ


”Dan janganlah kamu mengikuti langkah – langkah syetan .” (Al-Baqoroh : 168)


وَلوَْ لاَ فَضْلُ اللهِ عَليَْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَازَكى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍاَبَدًا وَ لَكِنَّ الله يُزَكّىِ مَّنْ يَشاءُ وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

”Sekiranya tidaklah karena ALLah dan RahmatNya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu besih (dari perbuatan – perbuatan keji dan mungkar) Selama – lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (An – Nuur : 21).

Jiwa semua manusia mengandung potensi kebaikan dan potensi kejahatan, tetapi dengan tingkatan yang berlainan. Apabila Allah telah memberi taufiq kepada kita untuk meningkatkan potensi kebaikan pada jiwa manusia, maka hal ini berarti kita telah mengurangi potensi keburukan yang ada padanya, karena Tazkiyatun-nafs merupakan kunci untuk meluruskan perilaku.


وَنَفْسٍ وَمَاسَوْهَا* فَاَ لْهَمَهَا فُجُوْ َرهَا وَتَقْو هَا*قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكَّهَا*وَقَدْخَابَ مَنْ دَ سّهَا*


”Dan diri/jiwa serta penyempurnaannya (ciptaanNya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. ” (Asy – Syams : 7 – 10).

Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi kita semua, terkhusus buat diri ini. Amiin Yaa Rabbal Alaamiin.






* Sumber dari : Intisari Ihya’ Ulumuddin Al-Ghazali